Feeds:
Posts
Comments

Hello, people.. 😉

Finally, I’ve decided to make a new blog this year.. Why? Alasan sederhana, karena sudah banyak yang terjadi dalam hidup saya selama setahun terakhir, dan saya merasa perlu untuk membuat halaman baru, memulai semuanya dari awal lagi.

Blog ini dibuat sejak tahun 2008 lalu. Saya merasa dulu (dan sekarang) saya amat-sangat childish. Sedikit sedikit curhat di blog. Hal-hal yang gak penting ditulis di blog. Bahasa dan gaya penulisan yang digunakan pun terlalu “menye-menye” atau “cengeng” menurut sebagian orang (paling tidak saya sendiri beranggapan seperti itu, hehehe..)

Jadi, dengan harapan ingin berbagi lebih banyak hal lagi (tidak hanya seputar curhatan pribadi), saya memutuskan untuk membuat blog baru dengan domain nama saya sendiri di wordpress ini (oke, mungkin sekarang masih pake yang gretongan, tapi saya selalu berharap one day bisa bener-bener bikin pake yang berbayar, hehe..)

Blog baru saya isinya gak jauh beda dengan blog yang ini. Masih seputar kuliner, jalan-jalan, mungkin juga akan ada review buku yang saya baca, film yang saya tonton, dan musik yang saya dengar, dan (tentu saja) masih akan ada cerita tentang cinta, yang akan saya kemas sedemikian rupa sehingga tidak terkesan “manja” ala abege. Hehehe.. Walaupun mungkin isinya masih jauh dari kata “sempurna”, tapi paling tidak saya berusaha. Berusaha mengasah salah satu hobi dan kegemaran saya, yaitu menulis.

Well, sila kunjungi blog terbaru saya : My Life, My Story. Saya (insya Allah) akan bercerita banyak hal di sana 🙂

Berat memang, mengakhiri suatu hubungan yang sudah kita jalani sejak lama. Akan tetapi, jika Allah memang berkehendak semua berakhir, mau gimana pun kita mencoba untuk mempertahankan, ya gak akan bisa. Permasalahan yang terjadi dari dulu, sekarang menumpuk, mencapai titik puncaknya. Membawa kita ke akhir dari perjalanan ini.

Mengikhlaskan dan berbesar hati itu memang susah. Tapi kalo gak dicoba, ya gak akan pernah bisa. Dan tanpa adanya akhir dari kisah ini, saya tidak akan pernah bisa belajar menerima kenyataan. Semua pasti ada hikmahnya. Dan saya yakin, sangat yakin, akhir dari cerita ini pun akan membawa saya dan dia menuju satu hikmah luar biasa yang sudah Allah siapkan untuk kita.

Allah selalu tau apa yang terbaik untuk hamba-hambaNya. Mungkin saya bukan yang terbaik untuk dia, begitu pula sebaliknya. Cukuplah perjalanan ini sampai di sini. Sudah banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari perjalanan kita selama 4 tahun 1 bulan ini. Tidak ada yang perlu disesali, karena apa yang terjadi saat ini sudah diatur oleh sang Maha Kuasa.

Saya memang sedih. Sangat sedih. Apalagi semua ini diakhiri dengan rasa ‘sakit’ yang saya alami saat ini. Saya gak akan menyalahkan dia. Karena hubungan ini kita jalani bersama. Kalo pun ada yang salah, itu adalah kesalahan bersama, fifty-fifty.

Saya gak mau berlama-lama larut dalam kesedihan. Saya harus bangkit. Kembali menata semua yang sudah hancur-terutama hati saya-, dan mencoba untuk membuka lembaran baru bersama orang-orang baru yang mungkin belum saya temui saat ini.

Kita gak tau apa yang akan terjadi di depan nanti. Yang saya tau, saat ini, kita sudah tidak lagi bersama. Semua sudah berakhir. Inilah akhir dari perjalanan cinta kita.

Terima kasih untuk semuanya. Kebahagiaan, kesedihan, dan kesakitan ini saya syukuri. Karena ini insya Allah akan membuat saya menjadi individu yang lebih baik lagi.

Thanks for the adventure, and now go have for a new one! 🙂

Apa yang terjadi saat ini sudah bisa dipastikan memiliki perbedaan dengan apa yang terjadi di hari-hari yang lalu. Yang terdekat mungkin kurang lebih 3 bulan yang lalu. Saya gak tahu pasti, yang jelas sensasinya berbeda. Rasa itu tidak lagi sama.

Mungkin saya terlalu banyak menuntut dan malah cenderung agresif. Tapi setelah berpikir selama beberapa hari belakangan, sudah sepantasnya saya menghentikan ke-agresif-an saya ini. Mengingat selama beberapa minggu terakhir, hanya saya yang sepertinya banyak memberi untuk hubungan ini.

Kita memang kembali menjalaninya. Memutuskan untuk mencoba kembali menaklukkan jarak yang terbentang di antara saya dan dia. Tapi terkadang saya berfikir, tidakkah ada rasa dalam dirinya untuk menunjukkan pada saya bahwa dia masih menyayangi dan mencintai saya?

Oke, sekali lagi mungkin saya jadi seperti menuntut. Saya mencoba maklum, mengingat kesibukan yang dia jalani selama beberapa hari terakhir. Toh terkadang dia masih menyempatkan diri untuk ввм atau menelfon saya. Tapi sekali lagi, saya masih merasa janggal. Apa mungkin karena semenjak permasalahan itu, kita belum bertatap muka lagi? Entahlah..

Yang saya tau, suatu saat nanti, saya mungkin saja akan kembali menyerah pada hubungan ini, apabila hanya saya yang terus-terusan memberi. Love is not always giving, right? Love is also receiving..

Sejujurnya.. Saya sangaaaaaaat merindukan dia. Tepatnya sosok dia yang dulu. Yang teramat sangat mengayomi saya, mencurahkan perhatiannya pada saya, dan benar-benar terlihat menyayangi dan mencintai saya.

Mungkin sekarang semuanya berbeda. Semua tak lagi sama. Yang saya tau, saya dan dia kembali mencoba. Entah hubungan ini akan dibawa kemana. Tapi saya selalu yakin, semua akan indah pada waktunya.